Piala Presiden 2025: Sorotan Terkini, Jadwal Final, dan Fakta Menarik Turnamen Pramusim Penuh Gengsi!
1. Mengapa Piala Presiden 2025 Begitu Istimewa?
Piala Presiden 2025 telah melampaui perannya sebagai sekadar ajang pemanasan jelang musim liga. Edisi tahun ini menandai sebuah evolusi signifikan dalam lanskap sepak bola nasional, menghadirkan format yang lebih ramping dan, yang paling menarik, partisipasi tim-tim internasional untuk pertama kalinya. Ini bukan hanya turnamen, melainkan panggung strategis bagi klub-klub Indonesia untuk mengukur kekuatan mereka.
Turnamen ini berhasil menarik perhatian luar biasa dari pecinta sepak bola Indonesia. Lebih dari 20.000 tiket telah terjual bahkan sebelum pertandingan pembuka. Momen pembukaan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 6 Juli 2025 menjadi saksi bisu tingginya minat masyarakat, dengan 41.000 penonton memadati stadion. Bahkan, tiket untuk pertandingan pembuka antara Oxford United dan Liga Indonesia All Stars ludes terjual sehari sebelumnya, mengindikasikan tingkat antusiasme yang masif. Faktor kunci di balik tingginya minat ini adalah harga tiket yang sangat terjangkau, yakni Rp50.000 per pertandingan untuk semua tribun, dan kemudahan akses pembelian melalui platform digital resmi. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan partisipasi penggemar tetapi juga secara efektif berhasil mencegah praktik calo yang sering meresahkan pada acara-acara besar.
Tingginya minat masyarakat yang tercermin dari penjualan tiket yang memecahkan rekor, ditambah dengan kemampuan turnamen untuk menarik sponsor besar senilai Rp65 miliar tanpa menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) , serta kebijakan penyediaan lapak gratis bagi UMKM di stadion , menunjukkan lebih dari sekadar popularitas. Ini merupakan bukti bahwa Piala Presiden telah bertransformasi menjadi sebuah entitas yang mandiri secara finansial dan memiliki ekosistem ekonomi yang kuat di luar lapangan. Hal ini menandakan bahwa sepak bola Indonesia memiliki basis penggemar yang loyal dan potensi komersial yang signifikan, yang mampu menopang keberlanjutan liga dan turnamen di masa depan tanpa bergantung sepenuhnya pada subsidi pemerintah. Ini adalah sinyal positif bagi investor dan pemangku kepentingan bahwa sepak bola di Indonesia adalah industri yang sehat dan berkembang.
Keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mengundang tim-tim internasional, yakni Oxford United dan Port FC , terutama yang diperkuat pemain berprofil tinggi seperti Marselino Ferdinan dan Ole Romeny di Oxford United, serta Asnawi Mangkualam di Port FC , merupakan langkah strategis yang cerdas. Ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas pertandingan di lapangan, tetapi juga untuk "mengimpor" standar sepak bola internasional ke Indonesia. Langkah ini memicu peningkatan performa klub lokal melalui pengalaman kompetitif yang lebih tinggi, sekaligus menarik perhatian media dan penggemar, baik di dalam maupun luar negeri. Pada gilirannya, hal ini akan meningkatkan citra sepak bola Indonesia di kancah global, menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam mengembangkan kualitas sepak bolanya dan siap bersaing di level yang lebih tinggi. Ini merupakan langkah proaktif PSSI untuk membangun reputasi turnamen dan liga domestik.
2. Jadwal Lengkap dan Format Turnamen Piala Presiden 2025
Piala Presiden 2025 diselenggarakan dalam rentang waktu singkat namun intens, dari tanggal 6 hingga 13 Juli 2025. Pertandingan-pertandingan penting digelar di dua
venue ikonik sepak bola Indonesia: Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Jakarta dan Stadion Si Jalak Harupat di Bandung , memastikan aksesibilitas bagi basis penggemar yang luas.
Edisi 2025 ini mengadopsi format yang lebih ramping dengan hanya 6 tim peserta, sebuah pengurangan signifikan dibandingkan edisi-edisi sebelumnya yang melibatkan 16 hingga 20 tim. Keunikan terbesar adalah partisipasi perdana klub-klub dari luar negeri: Oxford United dari Inggris dan Port FC dari Thailand. Ini merupakan langkah berani PSSI untuk meningkatkan daya saing. Tim peserta lainnya mencakup kekuatan domestik seperti Arema FC (juara bertahan), Persib Bandung (juara Liga Indonesia), Dewa United (runner-up Liga Indonesia), dan Tim Liga Indonesia All Star , yang merupakan gabungan pemain terbaik liga.
Pembagian grup turnamen ini adalah sebagai berikut:
Grup A: Oxford United, Liga Indonesia All Star, Arema FC.
Grup B: Port FC, Persib Bandung, Dewa United.
Turnamen ini mengadopsi format grup yang sangat langsung: juara dari masing-masing grup secara otomatis melaju ke pertandingan final, sementara tim-tim runner-up akan bersaing untuk memperebutkan posisi ketiga. Format ini meminimalkan babak gugur dan memaksimalkan intensitas setiap pertandingan grup. Perubahan format ini, dengan jumlah peserta yang lebih sedikit dan taruhan yang lebih tinggi di setiap pertandingan grup, menunjukkan pergeseran strategis dari kuantitas pertandingan menjadi kualitas dan intensitas. Setiap laga menjadi sangat krusial, meningkatkan daya saing dan drama, karena tim harus tampil maksimal sejak awal untuk mengamankan posisi teratas. Selain itu, format ini juga dapat menjadi strategi efisiensi biaya operasional, memungkinkan PSSI untuk mengalokasikan sumber daya ke aspek lain yang lebih penting, seperti mengundang tim internasional dan meningkatkan pengalaman penggemar di stadion.
Partisipasi tim asing seperti Oxford United dan Port FC yang diperkuat pemain-pemain berkelas memberikan kesempatan yang sangat berharga bagi klub-klub Liga 1 dan Tim Liga Indonesia All Star untuk mengukur kekuatan mereka melawan standar sepak bola internasional. Turnamen ini berfungsi sebagai "mini-turnamen internasional" di kandang sendiri, yang sangat bermanfaat untuk pengembangan taktik, fisik, dan mental pemain lokal. Bagi staf pelatih tim nasional, ini adalah kesempatan emas untuk melihat bagaimana pemain-pemain kunci (seperti Marselino, Asnawi, Ole Romeny) beradaptasi dan tampil di bawah tekanan kompetisi internasional, membantu mereka dalam merancang strategi dan pemilihan pemain timnas di masa depan. Ini merupakan investasi jangka panjang dalam peningkatan kualitas sepak bola Indonesia secara keseluruhan.
Berikut adalah jadwal lengkap pertandingan Piala Presiden 2025:
Tanggal | Waktu (WIB) | Pertandingan | Stadion |
Minggu, 6 Juli 2025 | 15.30 | Persib vs Port FC | Si Jalak Harupat |
Minggu, 6 Juli 2025 | 19.30 | Liga Indonesia All Star vs Oxford United | SUGBK Jakarta |
Selasa, 8 Juli 2025 | 15.30 | Liga Indonesia All Star vs Arema | Si Jalak Harupat |
Selasa, 8 Juli 2025 | 19.30 | Persib vs Dewa United | Si Jalak Harupat |
Kamis, 10 Juli 2025 | 15.30 | Dewa United vs Port FC | Si Jalak Harupat |
Kamis, 10 Juli 2025 | 19.30 | Arema vs Oxford United | Si Jalak Harupat |
Kamis, 12 Juli 2025 | - | Perebutan Posisi Ketiga | Si Jalak Harupat |
Jumat, 13 Juli 2025 | 19.30 | Final | Si Jalak Harupat |
3. Perjalanan Menuju Puncak: Oxford United vs Port FC di Final
Puncak Piala Presiden 2025 akan mempertemukan dua tim tamu yang paling dominan: Oxford United dari Inggris dan Port FC dari Thailand. Laga final yang sangat dinanti ini akan digelar pada Jumat, 13 Juli 2025, pukul 19.30 WIB di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung. Pertandingan ini dipastikan akan disiarkan langsung melalui Indosiar dan Vidio, memastikan jangkauan luas bagi para penggemar.
Klub asal Inggris, Oxford United, telah membuktikan diri sebagai kekuatan baru yang menakutkan di Grup A. Mereka tampil menggila dengan raihan gol spektakuler, menunjukkan efisiensi dan kekuatan serangan yang luar biasa. Perjalanan mereka ke final diwarnai kemenangan telak: 6-3 atas Liga Indonesia All Stars di pertandingan pembuka dan kemenangan meyakinkan 4-0 atas juara bertahan Arema FC. Raihan enam poin sempurna dari dua pertandingan fase grup memastikan posisi mereka sebagai juara Grup A dan tiket langsung ke final.
Tim asal Thailand, Port FC, menunjukkan performa yang tak kalah impresif, menjadi tim pertama yang memastikan diri lolos ke final dari Grup B. Mereka mengawali kompetisi dengan kemenangan 2-0 atas Persib Bandung dan melanjutkan tren positif dengan mengalahkan Dewa United 2-1. Dalam pertandingan melawan Dewa United, Port FC menunjukkan mental baja dengan bangkit dari ketertinggalan, mencetak gol melalui Matheus Pato dan Irfan Fandi untuk mengamankan kemenangan. Dengan koleksi enam poin sempurna dari dua pertandingan, mereka kokoh di puncak grup dan siap menghadapi Oxford United di final.
Dominasi mutlak kedua tim asing ini, yang berhasil melaju ke final dengan rekor kemenangan sempurna di fase grup , bukan sekadar kebetulan; hal ini secara tegas menunjukkan bahwa PSSI berhasil mengundang tim dengan kualitas yang memang berada di atas rata-rata klub lokal yang berpartisipasi. Performa mereka yang konsisten dan superior menggarisbawahi kesenjangan kualitas yang masih ada antara sepak bola Indonesia dengan standar internasional. Ini berfungsi sebagai "tolok ukur" yang jelas dan menantang bagi klub-klub lokal untuk terus berbenah, meningkatkan kualitas pelatihan, taktik, dan pengembangan pemain agar dapat bersaing di level yang lebih tinggi di masa depan.
Fakta bahwa final Piala Presiden 2025 mempertemukan dua klub internasional yang tampil dominan dapat secara signifikan meningkatkan daya tarik turnamen di mata klub-klub internasional lainnya di masa depan. Ini membuka peluang besar untuk menarik lebih banyak tim berkualitas dari luar negeri di edisi-edisi berikutnya, yang pada gilirannya akan semakin meningkatkan reputasi dan gengsi Piala Presiden. Turnamen ini berpotensi besar untuk berkembang menjadi ajang pramusim regional yang diakui secara luas di Asia Tenggara, atau bahkan Asia, menarik perhatian global ke sepak bola Indonesia.
4. Rekap Hasil Pertandingan Terkini Fase Grup
Fase grup Piala Presiden 2025 telah menyajikan serangkaian pertandingan yang intens dan menentukan. Berikut adalah sorotan hasil-hasil penting yang telah terjadi:
Grup A:
Oxford United 6-3 Liga Indonesia All Star
Liga Indonesia All Star 2-2 Arema FC
Arema FC 0-4 Oxford United
Grup B:
Persib Bandung 0-2 Port FC
Persib Bandung 1-1 Dewa United
Dewa United 1-2 Port FC
Berdasarkan hasil-hasil ini, Oxford United dan Port FC berhasil mengamankan posisi juara grup masing-masing dan berhak langsung melaju ke pertandingan final. Dewa United, sebagai runner-up Grup B, dipastikan akan bermain di pertandingan perebutan posisi ketiga. Lawan Dewa United di perebutan tempat ketiga ditentukan oleh hasil pertandingan terakhir Grup A. Dengan kemenangan 4-0 Oxford United atas Arema FC , Liga Indonesia All Star akan menjadi lawan Dewa United di laga perebutan tempat ketiga.
Format kompetisi yang ringkas dan langsung ini membuat setiap pertandingan fase grup menjadi sangat krusial dan bertekanan tinggi. Tim tidak dapat bersantai setelah satu kemenangan, karena selisih gol dan poin sangat menentukan posisi akhir di grup. Hal ini mendorong tim untuk bermain menyerang dan mencari kemenangan besar, seperti yang ditunjukkan oleh Oxford United dengan skor 6-3 dan 4-0. Ini tidak hanya meningkatkan daya saing tetapi juga menghasilkan pertandingan yang lebih menarik, penuh gol, dan dramatis bagi penonton.
Ketergantungan penentuan posisi akhir pada hasil pertandingan terakhir grup memastikan bahwa tensi dan relevansi seluruh pertandingan grup tetap terjaga hingga peluit akhir. Ini berarti bahwa bahkan tim yang tidak berpeluang lolos ke final masih memiliki motivasi kuat untuk bermain maksimal, baik untuk memperebutkan tempat ketiga maupun untuk menjaga reputasi. Hal ini secara keseluruhan menjaga kualitas turnamen tetap tinggi dan memberikan hiburan maksimal bagi penonton, karena setiap pertandingan memiliki implikasi yang jelas terhadap klasemen akhir.
Berikut adalah rekap hasil pertandingan fase grup Piala Presiden 2025:
Tanggal | Pertandingan | Skor Akhir | Grup |
Minggu, 6 Juli 2025 | Persib Bandung vs Port FC | 0-2 | B |
Minggu, 6 Juli 2025 | Liga Indonesia All Star vs Oxford United | 3-6 | A |
Selasa, 8 Juli 2025 | Liga Indonesia All Star vs Arema FC | 2-2 | A |
Selasa, 8 Juli 2025 | Persib Bandung vs Dewa United | 1-1 | B |
Kamis, 10 Juli 2025 | Dewa United vs Port FC | 1-2 | B |
Kamis, 10 Juli 2025 | Arema FC vs Oxford United | 0-4 | A |
5. Bintang-Bintang Lapangan Hijau: Pemain Kunci dan Sorotan Transfer
Piala Presiden 2025 tidak hanya menyajikan pertandingan sengit, tetapi juga menjadi panggung bagi sejumlah pemain bintang, baik dari tim domestik maupun internasional. Peran vital beberapa pemain Timnas Indonesia yang berkarier di luar negeri menjadi sorotan utama.
Marselino Ferdinan (Oxford United), gelandang muda berbakat ini, menjadi daya tarik tersendiri. Ia diturunkan dari bangku cadangan saat Oxford United mengalahkan Liga Indonesia All Star 6-3 , masuk di menit ke-53 menggantikan Tyler Goodrham. Sayangnya, ia tidak bermain di laga kedua melawan Arema FC karena cedera dan diragukan tampil di final, meskipun pelatih Gary Rowett berharap bisa memainkannya untuk mendapatkan waktu bermain yang krusial di turnamen pramusim ini.
Asnawi Mangkualam (Port FC), bek kanan tangguh ini, tampil sangat impresif bersama Port FC. Ia masuk di babak kedua saat timnya menang 2-0 atas Persib Bandung dan langsung memberikan dampak besar, menunjukkan agresivitas di sayap yang bahkan memaksa bek Persib melakukan pelanggaran di kotak penalti, berujung pada gol Port FC.
Sementara itu, Ole Romeny (Oxford United), striker timnas Indonesia ini, mengalami nasib kurang beruntung. Ia menderita cedera setelah tekel keras dari pemain Arema FC, Paulinho, di menit ke-13 saat melawan Arema FC. Ole harus ditandu keluar lapangan dan dipastikan absen di pertandingan final, sebuah kehilangan besar bagi Oxford United.
Kehadiran pemain-pemain bintang ini, baik pemain Timnas Indonesia yang sedang naik daun maupun pemain-pemain asing berlabel mahal dari Oxford United, secara signifikan meningkatkan daya tarik turnamen bagi penggemar dan media. Penggemar tidak hanya datang untuk mendukung klub favorit mereka, tetapi juga untuk menyaksikan aksi individu dari pemain-pemain yang memiliki daya tarik tersendiri dan nilai pasar tinggi. Ini merupakan faktor kunci dalam tingginya penjualan tiket dan antusiasme media, karena menciptakan narasi dan alur cerita yang menarik di luar pertandingan itu sendiri. Daya tarik komersial ini juga mendukung model pendanaan mandiri turnamen.
Sebuah fakta menarik yang menyoroti investasi dan kualitas skuad Oxford United adalah bahwa kelima pemain termahal di turnamen ini semuanya berasal dari klub Inggris tersebut. Ini menunjukkan komitmen mereka dalam membangun tim yang kompetitif.
Peringkat | Nama Pemain | Klub | Posisi | Nilai Pasar (Rp) | Nilai Pasar (Euro) |
1 | Brian De Keersmaecker | Oxford United | Gelandang | 57,2 miliar | 3 juta |
2 | Tyler Goodrham | Oxford United | Striker/Winger Kanan | 57,2 miliar | 3 juta |
3 | Siriki Dembele | Oxford United | Winger Kiri | 38,1 miliar | 2 juta |
4 | Michal Helik | Oxford United | Bek Tengah | 28,6 miliar | 1,5 juta |
5 | Louie Sibley | Oxford United | Gelandang | 28,6 miliar | 1,5 juta |
Insiden cedera yang menimpa Ole Romeny dan tantangan waktu bermain yang masih dicari oleh Marselino di Oxford United menyoroti tantangan adaptasi dan persaingan ketat di level internasional, bahkan di turnamen pramusim. Ini adalah realitas yang harus dihadapi pemain Indonesia yang berkarier di luar negeri. Namun, di sisi lain, ini juga menjadi peluang bagi pemain lokal lainnya di Liga Indonesia All Star atau klub-klub domestik untuk menunjukkan kemampuan mereka dan menarik perhatian, baik untuk klub maupun timnas. Keberadaan pemain-pemain termahal dari Oxford United juga menjadi standar baru bagi pemain lokal untuk mengukur diri dan memotivasi mereka meningkatkan kualitas agar bisa bersaing di level yang lebih tinggi, mendorong peningkatan standar keseluruhan dalam sepak bola Indonesia.
6. Signifikansi dan Dampak Piala Presiden 2025 bagi Sepak Bola Indonesia
Piala Presiden secara fundamental berfungsi sebagai ajang pemanasan yang krusial bagi klub-klub Liga 1 menjelang musim baru, memungkinkan mereka untuk menguji strategi, formasi, dan pemain baru. Yang paling signifikan, kehadiran tim internasional seperti Oxford United dan Port FC adalah bagian integral dari upaya PSSI untuk secara langsung meningkatkan kualitas dan daya saing sepak bola Indonesia. Ini memberikan pengalaman berharga bagi klub-klub lokal untuk berhadapan dengan tim internasional, mengukur kemampuan mereka di level yang lebih tinggi.
Pembukaan turnamen secara resmi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir, menunjukkan dukungan kuat dari pemerintah dan federasi. Salah satu aspek paling membanggakan dari edisi ini adalah penyelenggaraannya yang murni tanpa menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dengan sponsor yang masuk mencapai Rp65 miliar, turnamen ini membuktikan kemandirian finansial dan daya tarik komersial yang luar biasa. Kemandirian finansial Piala Presiden 2025 melalui model pendanaan mandiri dan dukungan sponsor yang masif menunjukkan bahwa sepak bola Indonesia sedang bergerak menuju model bisnis yang lebih profesional dan berkelanjutan. Ini merupakan langkah krusial untuk mengurangi ketergantungan pada dana pemerintah dan membuka jalan bagi investasi swasta yang lebih besar di masa depan. Model ini vital untuk pertumbuhan dan stabilitas liga serta turnamen jangka panjang, menciptakan ekosistem yang lebih sehat dan mandiri bagi industri sepak bola nasional.
Penyelenggara menunjukkan komitmen sosial dengan menyediakan 100 tempat gratis bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di GBK dan 100 tempat lainnya di Stadion Si Jalak Harupat, memungkinkan mereka berjualan tanpa biaya sewa. Tingginya antusiasme suporter yang memenuhi stadion secara langsung berdampak positif pada peningkatan penjualan
merchandise, kuliner, dan minuman di sekitar area stadion, membuka peluang ekonomi yang signifikan bagi UMKM lokal. Dengan demikian, Piala Presiden 2025 tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sebuah acara yang memberdayakan komunitas lokal dan memberikan kontribusi nyata pada ekonomi kerakyatan. Kebijakan inklusif seperti penyediaan lapak gratis untuk UMKM dan dampak ekonomi positif yang meluas ke komunitas sekitar stadion menunjukkan bahwa Piala Presiden bukan hanya tentang pertandingan sepak bola. Ini merupakan sebuah platform yang secara efektif mengintegrasikan olahraga, ekonomi lokal, dan komunitas. Dengan memberdayakan UMKM dan menciptakan peluang ekonomi, turnamen ini memperkuat ikatan antara sepak bola dan masyarakat luas, meningkatkan legitimasi sosialnya, dan menjadikannya sebagai katalisator pembangunan ekonomi mikro yang memberikan manfaat nyata di luar lapangan hijau.
7. Sekilas Sejarah Piala Presiden: Dari Kekosongan Kompetisi Hingga Turnamen Bergengsi
Piala Presiden pertama kali bergulir pada tahun 2015 , lahir dari periode krusial dalam sejarah sepak bola Indonesia. Turnamen ini muncul sebagai respons terhadap kekosongan kompetisi sepak bola nasional akibat sanksi FIFA pada Mei 2015, yang disebabkan oleh masalah dualisme di tubuh PSSI. Awalnya, turnamen ini digagas oleh Mahaka Sports and Entertainment sebagai kontribusi untuk menjaga roda sepak bola nasional tetap berputar dan mengisi kekosongan Liga Super Indonesia. Edisi perdana dimulai pada 30 Agustus 2015 dan berakhir pada 18 Oktober 2015, dengan Persib Bandung berhasil keluar sebagai pemenang pertama. Kelahiran Piala Presiden di masa krisis ini menunjukkan kapasitas luar biasa sepak bola Indonesia untuk beradaptasi dan menemukan solusi kreatif di tengah tantangan besar. Ini merupakan bukti nyata resiliensi PSSI dan para pemangku kepentingan untuk menjaga roda kompetisi tetap berputar, bahkan ketika menghadapi tekanan dan hukuman dari badan sepak bola dunia. Turnamen ini menjadi simbol ketahanan dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan.
Sejak awal, Piala Presiden telah mengalami banyak dinamika, terutama dalam hal jumlah tim peserta, mencerminkan adaptasi terhadap kondisi sepak bola nasional. Pada tahun 2015, turnamen ini diikuti oleh 16 tim. Jumlah peserta meningkat menjadi 20 tim dari 2017 hingga 2019, kemudian berkurang menjadi 18 tim pada tahun 2022, dan hanya diikuti 8 tim pada tahun 2024. Pada tahun 2025, jumlah peserta menjadi 6 tim, namun edisi ini menjadi sangat bersejarah karena untuk pertama kalinya mengundang tim dari luar negeri (Oxford United dan Port FC), menandai peningkatan ambisi dan cakupan turnamen. Evolusi ini menunjukkan transformasi signifikan dalam status dan ambisi turnamen. Dari sekadar solusi darurat untuk mengisi kekosongan kompetisi, Piala Presiden kini telah menjelma menjadi pilar penting dalam kalender sepak bola nasional. PSSI secara aktif menggunakan turnamen ini sebagai platform untuk meningkatkan standar dan profil liga secara keseluruhan, tidak hanya sebagai pemanasan tetapi juga sebagai ajang untuk mengukur dan meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia melalui kompetisi dengan standar internasional. Ini mencerminkan visi jangka panjang PSSI untuk mengangkat level sepak bola domestik.
Berikut adalah daftar pemenang Piala Presiden dari masa ke masa:
Tahun | Lokasi Final | Juara | Hasil Pertandingan Final | Runner-Up | Stadion Final |
2015 | Jakarta | Persib Bandung | 2–0 | Sriwijaya FC | Stadion Utama Gelora Bung Karno |
2017 | Bogor | Arema FC | 5–1 | Borneo FC | Stadion Pakansari |
2018 | Jakarta | Persija Jakarta | 3–0 | Bali United FC | Stadion Utama Gelora Bung Karno |
2019 | Surabaya/Malang | Arema FC | Agregat 4–2 | Persebaya Surabaya | Gelora Bung Tomo/Kanjuruhan |
2022 | Malang/Samarinda | Arema FC | Agregat 1–0 | Borneo FC | Kanjuruhan/Segiri |
2024 | Solo | Arema FC | 1–1 (Penalti 5–4) | Borneo FC | Stadion Manahan |
2025 | Bandung | Belum ditentukan | Belum ditentukan | Belum ditentukan | Stadion Si Jalak Harupat |
Arema FC mendominasi dengan 4 gelar juara (2017, 2019, 2022, 2024), menjadikannya tim tersukses dalam sejarah Piala Presiden. Juara lainnya termasuk Persib Bandung (2015) dan Persija Jakarta (2018).
Beberapa nama besar telah mencetak sejarah sebagai pencetak gol terbanyak, menunjukkan kualitas individu yang selalu hadir di turnamen ini:
Tahun | Pemain | Klub | Gol |
2015 | Zulham Zamrun | Persib Bandung | 6 |
2017 | Cristian Gonzáles | Arema FC | 11 |
2018 | Marko Šimić | Persija Jakarta | 11 |
2019 | Bruno Oliveira de Matos | Persija Jakarta | 5 |
2019 | Ricky Kayame | Arema FC | 5 |
2019 | Manuchekhr Dzhalilov | Persebaya Surabaya | 5 |
2022 | Matheus Pato | Borneo FC | 6 |
2024 | Ramadhan Sananta | Persis Solo | 3 |
8. Penutup: Menanti Puncak Gengsi dan Masa Depan Piala Presiden
Pertandingan final antara Oxford United dan Port FC diprediksi akan menjadi puncak gengsi Piala Presiden 2025. Ini adalah pertarungan yang sangat dinanti antara dua tim asing yang telah menunjukkan dominasi luar biasa di fase grup. Laga ini akan menjadi penutup spektakuler dari sebuah turnamen yang telah memukau dengan intensitas, kualitas pertandingan, dan antusiasme suporternya. Final yang mempertemukan dua klub internasional ini memberikan legitimasi internasional yang signifikan bagi Piala Presiden. Ini menunjukkan bahwa turnamen ini tidak hanya relevan di kancah domestik, tetapi juga diakui dan dihargai oleh klub-klub dari liga yang lebih maju. Pengakuan ini dapat membuka pintu bagi kolaborasi lebih lanjut, pertukaran pemain, dan peningkatan standar manajemen klub di Indonesia, karena klub-klub asing akan lebih tertarik untuk berpartisipasi atau menjalin kemitraan.
Keberhasilan penyelenggaraan Piala Presiden 2025, terutama dalam menarik partisipasi tim asing dan tingginya antusiasme suporter, menjadi fondasi kuat untuk masa depan turnamen. Berdasarkan keberhasilan edisi 2025, Piala Presiden memiliki potensi besar untuk tidak hanya menjadi turnamen pramusim nasional, tetapi juga berkembang menjadi "mini-Champions League" atau turnamen undangan regional yang sangat bergengsi di Asia Tenggara. Ini akan memberikan panggung yang lebih besar dan reguler bagi klub-klub Indonesia untuk bersaing dengan tim-tim terbaik di kawasan, mempercepat proses peningkatan kualitas dan pengalaman kompetitif mereka, serta meningkatkan profil sepak bola Indonesia di peta sepak bola Asia. Diharapkan Piala Presiden dapat terus berkembang menjadi ajang pramusim yang lebih besar dan bergengsi, menarik lebih banyak tim internasional, dan terus berkontribusi secara signifikan pada peningkatan kualitas sepak bola Indonesia secara keseluruhan.
Post a Comment