Belajar Dari Kebangkrutan TOSHIBA


Mengambil Pelajaran Dari Kebangkrutan Toshiba: Kisah Perusahaan Teknologi Jepang Yang Jatuh

Siapa yang tek kenal Toshiba? Perusahaan raksasa asal jepang ini dulu menjadi ikon dalam dunia teknologi dengan produk-produk laptop dan barang elektroniknya yang inovatif. Namun, seperti pepatah mengatakan, semakin tinggi pohon semakin kencang angin menerpa. Persaingan ketat di ranah teknologi internasional akhirnya membawa Toshiba merosot hingga ke titik kebangkrutan.

Kabar kebangkrutan Toshiba memang bukanlah berita yang menggembirakan. Berbagai media ramai membahas hengkangnya perusahaan ini dari bursa saham setelah 74 tahun melantai. Bahkan, tuduhan manipulasi laporan keuangan juga mengguncang reputasi perusahaan ini.

Menurut Chief Executive of Eurotechnology Japan, Gerhard Fasol, kejatuhan Toshiba sebagian besar disebabkan oleh masalah tata kelola perusahaan yang rapuh dipuncak hierarki. Namun, dari peristiwa tragis ini, ada pelajaran berharga yang bisa dipetik.


Mari kita tilik lebih dekat profil dan sejarah perushaan ini.

Profil dan Sejarah Toshiba

Toshiba Corporation, atau lebih dikenal sebagai Kabushiki Gaisha Toshiba, adalah sebuah konglomerasi multinasional yang berpusat di Minato, Tokyo. Nama Toshiba sendiri berasal dari gabungan Tokyo Shibaura Denki K.K., Shibaura Seisaku-sho, dan Tokyo Denki.

Perjalanan Toshiba dimulai pada tahun 1939, ketika Tokyo Shibaura Denki K.K. didirikan. Namun, sejarah perusahaan ini jauh lebih tua lagi, bermula dari Shibaura Seisaku-sho pada tahun 1875 dan Tokyo Denki pada tahun 1890.

Toshiba resmi menjadi perusahaan dengan nama Toshiba Corporation pada tahun 1978 dan mulai melantai di bursa saham Tokyo, Nagoya, dan London. Produk dan jasanya meliputi sistem tenaga, industri, infrastruktur sosial, komponen elektronik, semikonduktor, hingga solusi teknologi informasi.

Toshiba juga pernah menjadi pemimpin dalam industri koputer dan elektronik pada era 90-an. Namun seperti pepatah bilang, setiap masa ada orangnya setiap orang ada masanya. 

Kebangkrutan Toshiba dan Pelajaran Yang Bisa Dipetik

Skandal akuntansi pada tahun 2015 dan kebangkrutan Westinghouse pada tahun 2017 telah merusak reputasi Toshiba secara signifikan. Perusahaan ini terpaksa menutup sejumlah unit bisnis yang kurang mengntungkan dan akhirnya keluar dari pasar ritel.


Pelajaran yang bisa kita ambil dari kebangkrutan Toshiba adalah pentingnya tata kelola perusahaan yang baik. Tata kelola yang buruk dipucak hierarki dapat membawa dampak yang merugikan bagi perusahaan, bahkan hingga pada titik kebangkrutan.

Sejarah panjang Toshiba juga mengajarkan kita tentang pentingnya adaptasi dalam dunia bisnis. Meskipun pernah menjadi market leader atau pemimpin pasar, Toshiba gagal beradaptasi dengan perkembangan industri yang bergerak cepat. Persaingan yang ketat dari perusahaan lain seperti Apple, Dell, Lenovo, dan HP membuat eksistensi produkproduk Toshiba semakin tergeser.

Dengan demikian, cerita kebangkrutan Toshiba mengingatkan kita bahwa di dunia bisnis yang cepat berubah, adaptasi dan tata kelola yang baik adalah kunci untuk bertahan. Semoga peristiwa ini menjadi pembelajaran berharga bagi kita semua yang memiliki bisnis atau baru akan memulai bisnis. Semoga bermanfaat yak sahabat.

Baca Juga:

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.