Pekerjaan dan Pengetahuan Seputar Masjidil Haram

ulama indonesia manjadi imam di Masjidil Haram

Pekerjaan dan pengetahuan seputar Masjidil Haram - Bekerja di Masjidil Haram mungkin salah satu pekerjaan paling mulia di dunia. Bagaimana tidak, disamping bisa bekerja mencari nafkah untuk keluarga, kita juga bisa melakukan pengabdian dan li i'la 'i kalimatillah di tempat paling utama dan paling suci bagi umat Islam sedunia, dengan merawat dan menjaga bagian-bagian dari Masjidil Haram setiap harinya. 

Sehingga area Masjidil Haram dan bagian-bagiannya selalu bersih, terawat, berfungsi dengan baik dan Para jamaah dapat beribadah dengan lancar, aman dan nyaman.

Ada banyak pekerja yang merawat bagian-bagian dari Masjidil Haram, dan mereka di kelompokan kedalam berbagai departemen atau divisi kerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya yang berbeda-beda.

Pekerja-pekerja di Masjidil Haram tidak hanya orang arab saja loh, namun juga ada orang-orang dari berbagai penjuru dunia seperti india, pakistan, banglades, maroko, termasuk Indonesia.

Asro syam merupakan salah seorang pekerja asal indonesia di Masjidil Haram, beliau kerap berbagi pengalaman sebagai pekerja di Masjidil Haram melalui konten-kontenya di channel youtube Asro syam dan juga di akun Instagramnya @asrosyam.

Nah dari Mas Asro Syam ini lah saya "ngepoin" atau mencari tahu info dengan melakukan direct message (DM) pada beliau dan menanyakan perihal departemen atau divisi kerja apa saja yang ada di Masjidil Haram. 

Selain dari Mas Asro, pada artikel ini saya juga mencari informasi dari berbagai sumber lain sebagai informasi tambahan atau pelengkap. Dengan maksud dan harapan informasi yang di sampaikan memiliki kredibilitas dan bisa memberi sedikit manfaat dan gambaran secara akurat bagi siapa saja yang ingin bekerja di Masjidil Haram.

Departemen atau Divisi-Divisi Pekerjaan Di Masjidil Haram

1. Departemen/Divisi Kiswah


Pada divisi ini ada yang berperan sebagai tenaga ahli dan sebagai tenaga operasional lapangan atau pemeliharaan. Tenaga ahli yang dimaksud seperti pengrajin Sulaman Kaligrafi pada Kiswah Ka'bah (Dilakukan secara manual), Operator mesin jahit Kiswah, dsb.  

For Your Information, Mesin jahit untuk Kiswah Ka'bah merupakan mesin jahit terkomputerisasi terbesar didunia, memiliki panjang 16 meter, sebagaimana dikutip dari umroh.com. 

Dikutip dari Buku karya Prof. Dr. Ali Husni al-Kharbuthli yang berjudul Sejarah Ka'bah, Bahwa orang yang pertama kali menutupi Ka'bah dengan kiswah adalah orang Tubba' yang bernama Abu Karb As'ad, Raja Dinasti Himariyah, dari Yaman. Kemudian pada jaman Nabi ditutup dengan kain qabathi yaitu kain putih yang dibuat di Mesir. Lalu dengan Burud atau Sejenis Kain yang berasal dari Yaman. Kiswah Juga dibuat pada masa Umar bin Khatab, Usman bin 'Affan dan Abdullah bin az-Zubair.

Di sisi Kiswah, disulam/dirajut ayat-ayat berkenaan dengan haji-ayat ke 95 dari surat Ali Imran dan ayat ke 3 dari surat at-Taubah. (lihat: Prof. Dr. Ali Husni al-Kharbuthli, Sejarah Ka'bah, hal.308)

Kembali ke departemen/divisi kerja bagian Kiswah, tenaga operasional lapangan divisi ini biasanya bertugas melakukan perawatan atau pemeliharaan dan Penggantian Kiswah Kabah (penggantian Kiswah Ka'bah biasanya dilakukan setiap tanggal 9 Dzulhijah, ketika para jama'ah haji berkumpul di padang Arafah). 

Kemudian ada juga yang bertugas melakukan kegiatan kebersihan di museum seperti membersihkan kaca, lantai dan lain sebagainya.

2. Departemen/Divisi Al-quran


Pada departemen atau Divisi ini para pekerja melakukan beberapa tugas, seperti melakukan penyortiran Al-Qur'an wakaf jama'ah atau Al-Qur'an yang bukan wakaf dari kerajaan Arab Saudi, penyortiran Al-Qur'an ini dilakukan secara periodik. 

Al-Qur'an yang ada di lingkungan Masjidil Haram itu memiliki setandarisasi tersendiri, artinya jika ada Al-Qur'an Wakaf dari Jamaah haji, umroh atau siapa saja tidak memenuhi standar yang sudah ditetapkan, maka akan di pindah tempatkan ke masjid lain diluar Masjidil Haram.

Al-Quran standar yang boleh ada di lingkungan Masjidil Haram adalah Al-Quran cetakan Madinah. Bukan berarti Al-Quran selain cetakan madinah itu salah yak, karena kita bicara standar percetakan bukan standar isi, kalau isi Al-Qura'an diseluruh dunia ya sama semua gak ada yang beda.

Selain melakukan penyortiran Al-Qur'an, departemen atau divisi Al-Qur'an ini juga bertanggung jawab atas kebersihan Al-Qur'an dan kerapihan tata letak penyimpanannya.

3. Departemen/Divisi Mekanik Atau Teknisi

Sebagaimana tugas teknisi di tempat lain, divisi ini memiliki berbagai tugas dan tanggung jawab dibidang kemekanikan atau keteknisian seperti pemeliharaan dan perbaikan berbagai macam peralatan mekanis dan elektrik dilingkungan Masjidil Haram. 

Contoh peralatan yang harus dipelihara dan diperbaiki jika ada kerusakan seperti Air Conditioner (AC), Elevator atau Lift, Eskalator atau tangga berjalan, Kelistrikan, Sistem Audio dan lain-lain. 

4. Departemen/Divisi Witasol

Jika kamu bekerja di divisi ini, setiap hari kamu akan berurusan dengan maqom Nabi ibrahim, Ingat yak Maqom bukan Makam, kedua istilah tersebut memang terkesan sama namun sebenarnya berbeda. 

Maqom Nabi ibrahim a.s berada didalam tempat yang mirip seperti sangkar burung berwarna emas dan berada di dekat Ka'Bah, didalamnya ada jejak kaki Nabi Ibrahim. Sedangkan Makam Nabi Ibrahim a.s merupakan tempat diamana Jasad Nabi Ibrahim di kebumikan dan itu berada di Hebron, Palestina.

Kembali lagi ke divisi Witasol, divisi ini bertanggung jawab atas kebersihan Maqom Nabi Ibrahim a.s, dan kebersihan tiang-tiang maupun pintu-pintu di Masjidil Haram.

Maqam Ibrahim adalah batu yang menjadi tumpuan Nabi Ibrahim as. ketika membangun Baitullah, Ka'bah. Ketika bangunan Ka'bah semakin tinggi dan Ibrahim kesulitan untuk mengambil batu, ia berdiri di atas batu tersebut dan menjadikannya sebagai pijakan untuk membangun Ka'bah. (lihat: Prof. Dr. Said Muhammad Bakdasy, Sejarah Hajar Aswad & maqam Ibrahim, hal.93)

5. Departemen/Divisi Air Zam-Zam

Jika kamu bekerja di departemen/Divisi ini, setiap harinya kamu akan selalu berkutat dengan Air Zam-Zam berupa tugas dan tanggung jawab seperti melakukan pembersihan dan sterilisasi galon/penampung Air Zam-Zam, Melakukan pendistribusian Air Zam-Zam ke berbagai titik di Masjidil Haram, menjaga tempat minum Air Zam-Zam, melakukan restock gelas plastik untuk digunakan Jama'ah minum air Zam-Zam, dan ada juga yang bertugas melakukan Refill Air Zam-Zam ke mobil tanki untuk dikirim ke kota Madinah Munawwarah.

For Your Information, dikutip dari buku karya Prof. Dr. Said Muhammad Bakdasy (Pakar Fikih dan Ushul Fikih Universitas Thayibah Madinah) yang berjudul Sejarah Zamzam. Sumur Zam-Zam pernah terkubur pada periode Kaum Zurhum sampai pada akhirnya ditemukan dan digali kembali pada periode Abdul Muthalib. 

Abdul Muthalib adalah kake dari Nabi Muhammad SAW yang meninggal saat usia Nabi Muhammad SAW 8 tahun, beliau berjasa dalam pencarian dan penggalian kembali Sumur Zam-Zam setelah hilang/terkubur pada periode Kaum Zurhum. 

Usia sumur Zam-Zam dari Nabi Ibrahim ke Nabi Muhammad SAW sekitar 3.469 tahun, sedangkan dari Nabi Ibrahim sampai sekarang usia sumur Zam-Zam lebih dari 4.942 tahun dan belum pernah kering ngeucurkan mata air. Oleh karena keitimewaannya itu, Sumur Zam-Zam memiliki berbagai julukan, diantaranya: Rakdhah Jibril (Kepakan sayap Jibril), Hafirah Abdul Muthalib (Galian Abdul Muthalib), Barrah (Kebaikan), Busyra (Kabar gembira), Syfa as-Suqm (Obat penyakit) dan lain sebagainya. 

7. Departemen/Divisi Driver

Pada departemen/divisi ini kamu tidak melakukan nyetir mobil nganter juragan ke pasar, kantor, nganter barang komersial atau seperti selayaknya tugas supir pada umumnya. 

Driver/Supir pada divisi ini berkaitan erat dengan beberapa hal yang menunjang perawatan, pemeliharaan, dan kelancaran aktivitas di Masjidil Haram. Adapun beberapa tugas Driver di beberapa posisi seperti: Melakukan distribusi/pengangkutan Air Zam-zam ke Madinah, Mengankut sajadah-sajadah yang digunakan di Masjidil Haram, Mengangkut rak-rak Alqur'an saat hendak dibersihkan/dicuci, ada juga yang bertugas melakukan antar jemput pekerja dari Mes ke Masjidil Haram ataupun sebaliknya dari lingkungan Masjidil Haram ke Mes.

Demikian beberapa Divisi kerja yang ada di Masjidil Haram yang sebenarnya ada buanyak sekali. Nah setelah mengetahui divisi-divisi kerja di Masjidil Haram semoga semakin banyak orang indonesia yang turut serta dalam merawat, memelihara, dan terlibat aktif dalam berbagai aktivitas di Masjidil Haram entah sebagai Pekerja, Jama'ah haji/umroh, maupun sebagai Ulama seperti pada sejarah masa lampau. 

Ulama asal indonesia yang pernah menjadi Imam sekaligus Pengajar di Masjidil Haram diantaranya seperti: 
  • Syaikh Nawawi al-Bantani 
  • Syaikh Ahmad Khatib al-Minangkabawi
  • Syaikh Abdul Hamid al-Qudsi
  • Syaikh Ahmad al-Qitsi
  • Syaikh Abdul Hamid al-Minangkabawi
  • Syaikh Abdul Adzim al-Maduri
dan Ulama-ulama lain asal indonesia yang menjadi pengajar dan berpengaruh di Masjidil Haram dalam sejarah dimasa lalu seperti: 
  • Syaikh Dur Dum al-Jawi (Padang)
  • Syaikh Abdush Shamad al-Palimbani
  • Syaikh Abdul Ghani al-Bimawi
  • Syaikh Baqir al-Jukjawi
  • Syaikh Ahmad al-Nahrawi al-Banyumasi
  • Syaikh Mahfudz al-Termasi
  • Syaikh Muhtar al-Batawi
  • Syaikh Yasin al-Fadani asal Padang Sumbar, karena kepakaranya di bidang sanad membuat ulama sejagad mengaguminya dengan sematan Musnidu al-Dunya atau Musnidu al-Ashr (Musnidnya dunia atau musnidnya Zaman)
  • Dan masih banyak lagi (Silahkan baca di buku Karya Amirul Ulum yang berjudul "Meniru Jejak Kreativitas Ulama Nusantara" hal. 24-29).


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.